Thursday, October 4, 2018

Menerapkan Perilaku Dan Sikap Kerja Prestatif

MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

A.      MEMAHAMI PENTINGNYA KERJA PRESTATIF


1. Pengertian Kerja Prestatif
Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif. Prestatif artinya seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (Ambition Drive). Ciri khusus perilaku kerja prestatif adalah ingin selalu maju di segala bidang.
Wirausaha yang kerjanya secara prestatif, memiliki kegemaran dan kegilaan pada pekerjaan usahanya atau bisnisnya. Di sini seorang wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari usahanya atau bisnisnya.

 2. Tujuan dan Manfaat Kerja Prestatif

A. Tujuan Kerja Prestatif
Adapun tujuan menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif, yaitu:
1) Menunjukkan perhatian atas keharmonisan dalam organisasi perusahaan.
2) Menunjukkan pengertian dan kebutuhan, tujuan keinginan, dan ide-ide usaha.
3) Meningkatkan komunikasi timbal balik yang baik dengan staf dan karyawan.
4) Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif dan inovatif.
5) Menciptakan suasana kerja sama dalam organisasi perusahaan
6) Meningkatkan keuntungan perusahaan
7) Meningkatkan efisiensi dalam bekerja
8) Meningkatkan motivasi dalam bekerja
9) Meningkatkan kreativitas dan inovatif
10) Mengembangkan ide-ide yang lebih produktif
11) Meningkatkan kesadaran tentang kemampuan dan kekuatan mengelola usahanya.
12) Suatu dorongan kesadaran tentang kemampuan dan kekuatan mengelola usahanya.

B. Manfaat Kerja Prestatif
1)Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi dan konsumsi
2)Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahan usahanya
3)Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya
4)Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif dan fleksibel
5)Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal di dalam usahanya
6)Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya
7)Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan tanggung jawab
8)Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya
9)Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan
10)Meningkatkan keunggulan memotivasi di dalam usahanya
11)Meningkatkan komitmen tinggi terhadap kerjanya

 B. PERILAKU KERJA PRESTATIF

Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:


1.         Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2.         Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3.         Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4.         Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5.         Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.

 C.      PRINSIP CARA KERJA PRESTATIF


1.         Prinsip Umum Cara Kerja Prestatif

Pada dasarnya penerapan kerja prestatif sulit digeneralisasikan, karena sifat masing-masing calon wirausaha berbeda-beda. Namun, Siverman (1970) telah membuat prinsip-prinsip cara kerja prestatif secara umum yang sangat berguna, antara lain sebagai berikut:
a.         Proses perilaku kerja prestatif bila diperkuat dengan respon yang benar
b.        Terdapat banyak macam perilaku kerja prestatif yang kesemuanya memerlukan proses dan latihan
c.         Proses perilaku kerja prestatif bila dimengerti dan kurang berhasil jika dilakukan dengan menghafal
d.        Persepsi kerja prestatif ditentukan oleh seberapa baik dan seberapa banyak dapat diserap dan dapat dilaksanakan
e.         Kondisi motivasional dapat mempengaruhi kerja prestatif, bila pemberian hadiah dapat memajukan peranan penting di dalam bekerja
f.         Pelaksanaan dalam berbagai bidang usaha atau bisnis, akan mendorong terciptanya perilaku kerja prestatif
2.         Ciri-ciri Prinsip Kerja Prestatif
Prinsip kerja prestatif sangat tergantung pada kategori sebagai berikut:
a.         Dilligence (Kerajinan, kerja keras)
b.        Dedication (Pengabdian)
c.         Integrity (Keutuhan, watak)
d.        Responsiblenness (Rasa tanggung jawab)
e.         Carefullnes (Kehati-hatian)
f.         Versality (Keserbabisaan)
g.        Innovativeness (Daya pembaharuan)
h.        Cooperativeness (Semangat kerja sama)
i.          Eageerness to learn besides skill fullness (Hasrat untuk belajar dan kemahiran).

D.      MENERAPKAN PERILAKU KERJA PRESTATIF


1.         Azas Pembelajaran Perilaku Kerja Prestatif

Empat azas pembelajaran yang dapat ditetapkan dalam perilaku belajar kerja prestatif di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, diantaranya sebagai berikut:
a.         Belajar teori kerja prestatif yang diperlukan bagi profesi kewirausahaan
b.        Studi khusus adalah perilaku belajar kerja prestatif dari kejadian di bidang usaha atau bisnis dalam bentuk seminar-seminar
c.         Magang adalah penerapan perilaku belajar kerja prestatif melalui pembuatan sesuatu. Bila mungkin, pembuatan sesuatu yang diakui berstandar tinggi.
d.        Dimasukannya motivation training ke dalam program pendidikan kewirausahaan secara kerja prestatif.
2.         Komponen Perilaku Kerja Prestatif
Agar dapat efektif dan efisien membelajarkan diri sehingga dapat berkembang secara dinamis penerapan kerja prestatif, maka harus ditanamkan pemikiran. Beberapa komponen perilaku belajar di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, yaitu sebagai berikut:
A.        Pengajaran Unit
Dari adanya pengajaran unit, akan diperoleh perilaku penerapan kerja prestatif, diantaranya:
1)        Kerja prestatif membuat perencanaan usaha tau bisnis
2)        Kerja prestatif mengembangkan diri pribadi
3)        Kerja prestatif memecahkan suatu permasalahan dalam berwirausaha
4)        Kerja prestatif dalam magang di berbagai perusahaan
5)        Kerja prestatif secara ilmiah dalam berwirausaha
6)        Kerja prestatif mengembangkan sikap mental berwirausaha
7)        Kerja prestatif menjual dunia kerja, serta perkembangan lingkungannya.
B.        Bersikap Dinamis
Bersikap dinamis sangat penting untuk penerapan perilaku kerja prestatif yang tadinya pasif dan statis menjadi dinamis dan terbuka. Begitu pula dinammis terhadap inovasi, kreatif dan melatih kepekaan hidup melalui berwirausaha.
C.         Aktivitas Belajar Kerja Prestatif
Menerapkan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju) dalam kehidupan keseharian di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, sekarang banyak para siswa yang tertarik dan melirik ke profesi wirausaha yang cukup menjanjikan suatu keuntungan. Para siswa di sekolah menyatakan bahwa mereka sangat menyenangi kegiatan berwirausaha. Untuk mengantisipasi berwirausaha, mereka mempersiapkan bekal berupa faktor sikap mental dan menguasai beberapa keterampilan yang dapat menunjang. Makin banyak kterampilan yang dikuasai oleh para siswa, maka semakin banyak peluang terbuka untuk membuka lapangan berwirausaha.
3.         Falsafah Menerapkan Sikap Kerja Prestatif
Agar dapat efektif dan efisien membelajarkan diri sehingga dapat berkembang secara dinamis penerapan kerja prestatif, maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, yaitu sebagai berikut:
a.         Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup, harus banyak belajar tentang dirinya sendiri.
b.        Kegagalan berwirausaha harus diterima sebagai pengalaman
c.         Kekuatan berwirausaha datangnya dari tindakannya sendiri, bukan dari tindakan orang lain.
d.        Resiko kegagalan selalu ada, tetapi para wirausaha harus menerimanya dan tanggung jawab.
e.         Adanya keberhasilan berwirausaha setelah mengalami kegagalan
f.         Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausaha ialah adanya sikap positif di dalam berwirausaha.
g.        Prestasi total berwirausaha, ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausaha sendiri.
h.        Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
i.          Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahannya.
4.         Perencanaan Menerapkan Perilaku Kerja Prestatif
Perencanaan menerapkan perilaku prestatif sebagai berikut:
a.        Masa Inkubasi
Kalau sudah ada bisnis yang cocok, ide-ide itu dibiarkan mengendap dulu. Dalam hal ini, tidak langsung dibuatkan rencana agar ide-ide bisnis itu semaking matang. Perencanaan akan semakin matang dan mantap andaikata dikerjakan secara prestatif.
b.        Analisis Sumber Perencanaan
Bila dilakukan dengan baik mengenai analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, berarti telah mengandung bahan-bahan yang sangat penting untuk perencanaan penerapan perilaku prestatif di dalam bekerja.
c.         Sasaran, Realitas dan Menggairahkan
Selanjutnya sasaran perlu direnungkan, dibayangkan, dan diidamkan dengan sangat menarik, sehingga dapat menggairahkan niat wirausaha untuk menerapkan perilaku kerja prestatif. Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan penerapan perilaku kerja prestatif, yaitu sebagai berikut:
1)        Kegiatan-kegiatan yang mencakup keahlian mengguna-kan waktu, tenaga kerja dan peralatan kerja
2)        Kegiatan-kegiatan kerja yang mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan keuangan, memonitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi serta memasarkan produknya.
Penerapan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan keseharian di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan kebutuhan yang sangat penting dan sangat mendesak. Oleh karenanya diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh, seperti pendidikan, keterampilan, kegiatan kerja, kerja ikhlas, kerja mawas terhadap emosional, kerja cerdas dan kerja tuntas.
Para siswa di sekolah yang mempunyai keahlian merupakan calon wirausaha yang berperilaku kerja prestatif dan mempunyai pendidikan formal. Adapun keahlian pokok yang perlu dimiliki para siswa sebagai calon wirausaha, yaitu:
1)        Keahlian mengenai penerapan kerja prestatif
2)        Keahlian mengenai resiko persaingan
3)        Keahlian mengurus manajemen usaha
4)        Keahlian menawarkan produk
5)        Keahlian berinovatif dalam produk
6)        Keahlian berkreatif dalam usaha

Tuesday, September 4, 2018

VLAN , Proses Routing , Routing Statis dan Dinamis

A. VLAN

Definisi
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.

Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang secara logic dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logik berdasarkan fungsi, departemen atau project team.

Topologi

Keuntungan VLAN
Penerapan sebuah teknologi VLAN memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk mendukung tujuan bisnis. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:

•Security– Departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari jaringan yang ada, akan mengurangi peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.

• Cost reduction – Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.

• Higher performance – Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa worksgroup secara logik (broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan dan meningkatkan performa.kjk

• Broadcast storm mitigation – Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast storm.

• Improved IT staff efficiency – Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.

• Simpler project or application management – Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan aplikasi khusus.

Jenis-Jenis VLAN

  • Default VLAN adalah vlan yang sudah ada sejak pertama kali switch dihidupkan, sebelum di konfigurasi semua port yang ada pada switch akan tergabung ke dalam default VLAN dan dapat terhubung pada masing - masing port. pada cisco, default vlan adalah VLAN 1.
  • Data VLAN adalah vlan yang hanya mengatur trafik data pada VLAN
  • Native VLAN adalah vlan yang dikembalikan ke suatu port apabila tidak dalam bentuk trunking dan untagged
  • Voice VLAN adalah vlan yang mendukung VoIP dan di khususkan untuk komunikasi data suara pada VLAN
  • Management VLAN adalah VLAN yang di konfigurasi untuk management switch

Definisi VLAN ID
VLAN ID adalah Identitas sebuah VLAN , digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. 
Terdapat 2 jenis range dari VLAN ID :
  1. Normal Range VLAN (1-1005)
  2. Extended Range VLANS (1006-4094)

Terminologi VLAN

1. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data- data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
2. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.
3. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung  lalu  lintas  jaringan  yang  datang  dari  banyak  VLAN  (tagged traffic)  sama  baiknya  dengan  yang  datang  dari  sebuah VLAN  (untagged traffic).  Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic  pada Native VLAN.
4. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan  VLAN  khusus  sebagai  VLAN  Manajemen.  Kita  dapat memberi IP  address dan subnet  mask  pada  VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
5. VLAN Voice
VLAN   yang   dapat   mendukung   Voice   over   IP   (VoIP).   VLAN   yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.

Tipe Koneksi VLAN

  1. Trunk Link
  2. Access Link
  3. Hibrid Link (Gabungan Trunk dengan Access)

Prinsip Kerja VLAN

1.  Filtering Database
Berisi informasi tentang pengelompokan VLAN. Terdiri dari
A. Static Entries
==> Static Filtering Entries:
Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang atau juga di masukkan ke dalam dinamic entries
==> Static Registration Entries
Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim ke suatu jaringan VLAN dan port yang bertanggung jawab untuk jaringan VLAN tersebut
B. Dynamic Entries
==>Dynamic Filtering Entries
Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang
==>Group Registration Entries
Mespesifisifikasikan apakah suatu data yang dikirim ke suatu group atau VLAN tertentu akan dikirim/diteruskan atau tidak
==>Dynamic Registration Entries
Menspesifikasikan  port yang bertanggung jawab untuk suatu jaringan VLAN

2. Tagging
Saat sebuah data dikirimkan maka harus ada yang menyatakan Tujuan data tersebut (VLAN tujuan). Informasi ini diberikan dalam bentuk  tag header , sehingga:

a. informasi dapat dikirimkan ke user tertentu saja (user tujuan)
b. dan didalam nya berisi format MAC Address

jenis dari tag header
a.  Ethernet Frame Tag Header
b. Token Ring and Fiber Distributed Data Interface (FDDI) tag header

B. Proses Routing
Gambar Proses Routing
Definisi Routing
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
==>Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung    (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
==>Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

Cara Kerja Routing
Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.

C. Routing Static
Pengertian 
Sebuah Router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.

Kelebihan Dan Kekurangan


Cara Kerja Routing Static
Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:

==>Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
==>Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
==>Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis.

Untuk Lebih Jelasnya kita lihat gambar dan pembahasannya di bawah ini:


Technical Order
*Router ke router : Serial
*Router ke switch : FastEthernet (boleh pake Ethernet tapi lebih cepat FastEthernet)
*Switch ke PC : FastEthernet
*Konektor yang warna merah menggunakan Serial DTE
*(Recommended) Sebaiknya menggunakan Routers yang Generic (Router-PT) agar kita tidak perlu menambahkan modul pada komponen router.
*(Recommended) Untuk Switches gunakan Generic (Switch-PT)
*Konfigurasi ini menggunakan CLI (command-line interface)

SETTING ROUTER

Kali ini kita beri nama Router 0 adalah “Sterling“, Router 1 adalah “Hoboken“, dan Router 2 adalah “Waycross“
kita bisa memberi nama router tersebut melalui config>global setting>display name
selain itu kita juga bisa mengganti nama hostname (config>global setting>hostname) sesuai yang kita inginkan,disini kita beri nama sama dengan nama router diatas.


1.   Sterling (setting 1 serial, 1 FastEthernet)

Sterling>en  // enable

Sterling #conf t  //configure terminal

Sterling (config)#int fa0/0 //setting interface dari router ke switch

Sterling (config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0  //setting IP dan subnet mask

Sterling (config-if)#no shut    //mengaktifkan setting diatasnya

Sterling (config-if)#ex         //exit

Sterling (config)#

Sterling (config)#int s2/0      //setting interface serial di Sterling

Sterling (config-if)#ip add 172.16.2.1255.255.255.0

Sterling (config-if)#no shut

Sterling (config-if)#ex


2. Hoboken (setting 2 serial, 1 FastEthernet)

Hoboken >en

Hoboken #conf t

Hoboken (config)#int fa0/0

Hoboken (config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0

Hoboken (config-if)#no shut

Hoboken (config-if)#ex

Hoboken (config)#

Hoboken (config)#int s2/0

Hoboken (config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0

Hoboken (config-if)#no shut

Hoboken (config-if)#ex

Hoboken (config)#

Hoboken (config)#int s3/0

Hoboken (config-if)#ip add 172.16.4.1255.255.255.0

Hoboken (config-if)#no shut

Hoboken (config-if)#e


3. Waycross (setting 1 serial, 1 FastEthernet)

Waycross >en

Waycross #conf t

Waycross (config)#int fa0/0

Waycross (config-if)#ip add 172.16.5.1255.255.255.0

Waycross (config-if)#no shut

Waycross (config-if)#ex

Waycross (config)#

Waycross (config)#int s2/0

Waycross (config-if)#ip add 172.16.4.2255.255.255.0

Waycross (config-if)#no shut

Waycross (config-if)#ex

SETTING ROUTING

Sterling:
Sterling (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Sterling (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.2.2

Hoboken :
Hoboken (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Hoboken (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2

Waycross:
Waycross (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1

Memberi IP pada masing-masing PC

-Klik image PC
-Klik Tab Desktop
-Pilih IP Configuration
-Ulangi hingga PC5

Gambar Topologi



D. Routing Dinamic

Pengertian
Routing Dynamic atau yang biasa disebut dengan Dynamic Route adalah sebuah router yang membuat tabel routing secara otomatis. Apa itu tabel routing? tabel routing merupakan tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya. Dalam kata lain Dynamic route besifat dinamik dan mampu melakukan update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke router lain.

Keuntungan dan Kekurangan Routing Dinamic
Keuntungan :
*Cocok untuk area besar/luas
*Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
*Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
*Router secara otomatis berbagi informasi
*Routing table dibuat secara dinamik
*Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
*Administrator tidak ikut campur tangan
Kekurangan :
==>Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
==>Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

Gambar Topologi 

Thursday, August 9, 2018

Administrasi Sistem Jaringan

Muhammad Andika Hariyansyah
XI TKJ 1

A. Sistem Operasi Jaringan

Pengertian Sistem Operasi Jaringan 

adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.

Menyediakan fungsi khusus untuk :
  • Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan
  • Mengelola sumber daya jaringan
  • Menyediakan layanan
  • Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
Karakteristik Sistem Operasi Jaringan :
  1. Pusat kendali sumberdaya jaringan
  2. Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan
  3. Mengizinkan user terkoneksikejaringan lain  (misalnya Internet)
  4. Back up data danmemastikan data tersebut tersedia
Jenis - Jenis Sistem Operasi Jaringan :

1. UNIX
  • Multiuser dan multitasking operating system
  • Dibuat di Bell Laboratories awal tahun 1970-an
  • Tidak user friendly
  • Dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan layanan internet seperti web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses database, dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client dengan sistem operasi yang berbeda untuk mengakses file yang disimpan di komputer yang menggunakan sistem operasi LINUX
  • Trademark dari UNIX sekarang dipegang oleh The Open Group
2. Novell Netware
  • Dahulu digunakan sebagai LAN-based network operating system
  • Dibuat oleh Novell, Inc.
  • Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun 1990-an
  • Konsep: pembagian disk space dan printer
  • Pengembangan
  1. File sharing: layanan modul file, pencarian lokasi fisik dilakukan di server
  2. Caching: meng-caching file yang sedang aktif
  3. Netware Core Protocol (NTP) lebih efektif: tidak perlu ada acknewledgement untuk setiap permintaan atau data yang dikirim
  4. Pelayanan selain file dan printer sharing seperti web, email, database, TCP/IP, IPX, dll.
3. OS/2
  • 32-bit operating system yang dibuat IBM dan Microsoft , tetapi sekarang dikelola hanya oleh IBM
  • Mirip seperti windows tetapi mempuyai feature yang dimiliki oleh Linux dan Xenix
  • Pengguna akan dihentikan diakhir tahun 2006
  • IBM menggunakan Linux dan keluarga Windows
4. Windows NT
  • Dibuat oleh Microsoft sbagai kelanjutan dari OS/2 versi mereka
  • Versi dan keluarga Windows NT :
  1. Windows NT 3.51
  2. Windows 2000 (NT 5.0)
  3. Windows 2000 Professional (workstation version)
  4. Windows 2000 Server
  5. Windows 2000 Advanced Server
  6. Windows 2000 Datacenter Server
  7. Windows Server 2003
  8. Windows XP

B. DHCP Server

Pengertian DHCP Server 

merupakan komputer yang berfungsi memberi pinjaman IP address ke host yang ada. Sedangkan host yang mendapat pinjaman IP address dari DHCP server tersebut biasa disebut DHCP Client. Jadi, dimana ada server pasti ada client juga .

Cara Kerja DHCP Server 

Terdapat 4 tahapan yang dilakukan dalam proses peminjaman IP address pada DHCP. Berikut adalah uraiannya :

Tahap 1: IP Least Request

Tahap pertama ini merupakan tahap dimana si client dalam jaringan meminta IP address yang tersedia pada DHCP server. Awalnya saat pertama client terhubung dalam jaringan, client ini akan mencari dulu apakah ada DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Nah, begitu ditemukan, client akan meminta IP address pada DHCP server yang ada.

Tahap 2: IP Least Offer

DHCP server mendengar broadcast dari client yang baru terhubung dalam jaringan tadi.
Kemudian DHCP server memberikan penawaran terhadap client tersebut berupa IP address.

Tahap 3: IP Lease Selection

Setelah diberi penawaran oleh DHCP server, client yang me-request tadi menyetujui penawaran yang diberikan oleh DHCP server. Lalu si client memberikan pesan kepada DHCP server yang isinya adalah meminta agar DHCP server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia dalam DHCP-pool yang dimilikinya (DHCP-pool merupakan range IP address yang bisa digunakan oleh host yang terhubung dengannya).

Tahap 4: IP Least Acknowledge

Pada tahap terakhir ini, DHCP server akan merespon pesan dari client dengan mengirimkan paket acknowledget yang berupa IP address dan informasi lainnya yang dibutuhkan. Setelah memberikan IP kepada client, DHCP server akan memperbaharui database yang mereka miliki. Sedangkan client akan melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP address yang diberikan tadi dan client sudah bisa beroperasi pada jaringan tersebut.

Untuk lebih mudah memahaminya, pada saat komputer client dihubungkan ke jaringan, komputer tersebut akan me-request IP ke DHCP server. DHCP server menjawab dengan memberikan informasi terkait IP address (termasuk subnetmask, gateway, dns dan lainnya) ke komputer client.
Setelah meminjamkan IP, DHCP server akan mencoret IP tersebut dalam daftar pool yang dia miliki. Dan menandakan bahwa IP tersebut sudah dipinjamkan ke salah satu client.
Namun jika dalam daftar IP pool sudah tidak ada lagi nomor IP yang tersedia, maka si client tidak akan mendapatkan nomor IP dari DHCP server, dengan demikian si client tidak akan pernah bisa terhubung ke jaringan tersebut.
Biasanya peminjaman IP address ini memiliki jangka waktu tertentu, sesuai dengan yang disetting oleh sang Administrator jaringan. Nah, setelah periode waktu tertentu, pemakaian IP address pada client dinyatakan telah selesai. Dan jika si client tidak melakukan request ulang, maka maka nomor IP address tersebut akan dikembalikan kepada DHCP server yang meminjamkan. DHCP server dapat meminjamkan IP tersebut kepada client lain yang membutuhkan.

3. Mesin DHCP Server
Biasanya, dalam suatu jaringan yang diatur oleh router sudah memiliki DHCP Server sendiri di Routernya . Namun , Apabila harus menggunakan server seperti Linux Debian , Maka kita harus memasang aplikasi yang bisa menjadikan server kita sebagai DHCP server. Di Linux Debian , Aplikasi yang bisa di gunakan sebagai DHCP server adalah dhcp3-server

4. DHCP Server Debian
layanan jaringan yang memungkinkan komputer host untuk secara otomatis menetapkan pengaturan dari server sebagai lawan dari konfigurasi secara manual setiap host jaringan. Komputer yang dikonfigurasi untuk menjadi klien DHCP tidak memiliki kontrol atas pengaturan yang mereka terima dari server DHCP, dan konfigurasinya transparan bagi pengguna komputer.

C. FTP Server 

1. Konsep Protokol Pengiriman File (FTP)
Protokol pengiriman file atau biasa disebut FTP, File Transfer Protocol, adalah sebuah protokol klien-server yang memungkinkan seorang pemakai untuk mengirim atau menerima file dari dan ke sebuah tempat/mesin dalam jaringan. Ia bekerja menurut aturan transport TCP dan sangat banyak digunakan dalam jaringan internet. Meskipun demikian juga dapat digunakan pada jaringan lokal, LAN.
Standar yang mendefinisikan FTP mendekripsikan bahwa semua operasi yang menggunakan sebuah alat operasi sederhana yang disebut model FTP. Model FTP mendefinisikan tugas-tugas dari peralatan yang berpartisipasi dalam sebuah perpindahan file, dan dua kanal komunikasi yang terbentuk diantaranya. Serta komponen-komponen FTP yang mengatur kedua kanal dan definisi terminologi yang digunakan untuk komponen-komponen tersebut.
Karena termasuk sebagai protokol klien-server, klien FTP disebut sebagai user, hal ini karena para pengguna FTP menjalankan FTP melalui sebuah mesin klien. Serangkaian operasi perangkat lunak FTP dalam sebuah mesin disebut sebagai proses. Perangkat lunak FTP yang berjalan dalam sebuah server disebut proses server FTP sedangkan yang berjalan di klien disebut proses klien FTP.

2. Kontrol Koneksi FTP dan Koneksi Data 
Konsep kritis dalam memahami FTP adalah bahwa seperti kebanyakan protokol lain yang menggunakan protokol transport TCP, ia tidak hanya menggunakan satu koneksi TCP melainkan menggunakan dua koneksi. Model FTP dirancang memerlukan dua kanal logik komunikasi antara proses server dan klien FTP:
~ Kontrol koneksi, Ini merupakan koneksi logikal TCP yang dibuat ketika sebuah sesi FTP diadakan. Ia memelihara throughput selama sesi FTP dan digunakan hanya untuk melakukan pertukaran informasi control, seperti perintah FTP dan jawabannya. Ia tidak digunakan untuk mengirim file-file.

~ Koneksi data, Setiap saat ketika data dikirimkan dari server ke klien atau sebaliknya, sebuah koneksi data TCP nyata dibangun di antara mereka. Data dikirimkan melalui koneksi data tersebut. Saat pengiriman file selesai, koneksi data ini dihentikan.
Alasan untuk menggunakan kanal-kanal yang berbeda ini adalah agar didapatkan keleluasaan bagaimana protokol FTP ini digunakan. Karena fungsi kontrol dan data dikomunikasikan melalui kanal yang berbeda, model FTP membagi perangkat lunak pada tiap peralatan menjadi dua komponen logikal protokol yang bertugas untuk masing-masing kanal. Protocol interpreter (PI) adalah bagian dari perangkat lunak yang mengatur koneksi berkaitan dengan pengiriman dan penerimaan perintah berikut jawabannya. Datatransfer process (DTP) bertanggung jawab terhadap pengiriman dan penerimaan data antara klien dan server. Sebagai tambahan pada dua elemen di atas, pada proses FTP user ditambahkan komponen ketiga yakni antar muka user untuk berinteraksi dengan user FTP sebagai manusia, ia tidak ditambahkan pada sisi server. Sehingga terdapat dua komponen proses FTP server dan tiga komponen proses FTP user pada keseluruhan proses FTP.

3. Komponen-komponen proses FTP dan terminologi
Komponen-komponen proses FTP server Proses FTP server terdiri dari dua elemen protokol:
~ Server Protocol Interpreter (Server-PI): Juru bahasa/penghubung protocol yang bertanggung jawab untuk mengatur control koneksi pada server. Ia mendengarkan pada port khusus untuk FTP (port 21) untuk permintaan sambungan FTP yang masuk dari user (klien). Saat sebuah sambungan terjadi, ia menerima perintah dari User-PI, mengirim jawaban kembali dan mengelola proses transfer data server.
~ Server Data Transfer Process (Server-DTP): DTP pada sisi server digunakan untuk mengirim atau menerima data dari atau ke User-DTP (biasanya port 20). Server-DTP mungkin tidak hanya membangun sebuah koneksi data atau mendengarkan suatu koneksi data yang dating dari user. Ia juga berinteraksi dengan file system server local untuk menulis dan membaca file - file. Komponen-komponen proses FTP user


Semoga Bermanfaat 

Bagi Para Pembaca ^_^






Monday, May 14, 2018

BAB IV Pemrograman dasar Kelas X

STRUKTUR PERULANGAN
Struktur perulangan atau biasa disebut dengan looping digunakan untuk mengatur proses yang dijalankan secara berulang-ulang. Sehingga programmer tidak perlu menuliskan script nya secara berulang kali. Struktur kontrol perulangan mengijinkan kita untuk mengeksekusi sebuah statement atau sekelompok statement dalam jumlah yang banyak.

4.1. KEGIATAN BELAJAR 1 PERULANGAN DENGAN KONDISI DIAWAL

Coba perhatikan contoh kode program berikut :


Ketiga kode program di atas adalah contoh dari perulangan dengan kondisi diawal 

Jika kita lihat sekilas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa kode program pertama dankedua memiliki struktur yang hampir sama, yang membedakan hanya yang pertama menggunakanpernyataan WHILE-DO, sedangkan yang kedua menggunakan pernyataan FOR-DO. Bagaimanadengan yang ketiga?  Yang ketiga menunjukkan sebuah contoh penggunaan dari sebuah nestedloops (perulangan bersarang / perulangan di dalam perulangan). Bagaimana cara kerja, hasil, dankapan ketiga kode program (pernyataan perulangan) tersebut di gunakan? Akan kita bahas padapembahasan berikut ini. 

Sebagaimana yang pernah dijelaskan pada semster lalu bahwa struktur perulanganmerupakan struktur yang tidak terpisahkan dengan algoritma dan pemrograman. Strukturperulangan memungkinkan program untuk melakukan serangkaian perintah secara berulang-ulang.Dan untuk memenuhi syarat bahwa algoritma harus finite (terbatas) maka dalam perulangan pastiada titik pemberhentian. Jika ternyata dalam sebuah kasus perulangan tidak mencapai titik berhentimaka dapat dikatakan algoritma tersebut salah. 

Titik pemberhentian dapat diberikan dengan beberapa cara, sebagai berikut :
1. Pemberhentian dengan syarat 
Pemberhentian dengan syarat artinya ada sebuah kondisi yang akan menyebabkan perulangan berhenti. Pemberian syarat ini juga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
a. Syarat diberikan di awal, di mana selama persayaratan dipenuhi maka dilakuakn serangkain perintah
b. Syarat diberikan di akhir, di mana proses akan diulang-ulang sampai syarat dipenuhi. Perbedaan antara a dan b adalah ketika syarat diberikan di awal, maka selama persayaratan itu dipenuhi , maka perulangan dilakukan. Jika kondisi sudah tidak dipenuhi maka berhenti. Sedangakan pada kasus syarat di akhir, dikerjakan serangkaian langkah. Setiap selesai rangkaian langkah diperiksa apakah kondisi sudah dicapai, jika belum maka proses diulangi lagi. Struktur yang sesuai dengan perulangan dengan kondisi di awal adalah struktur WHILE DO sedangkan untuk kondisi di akhir adalah dengan REPEAT UNTIL.
2. Pemberhentian dengan pencacah 
Pemberhentian dengan pencacah, artinya dari awal sudah ditentukan bahwa perulangan akan dilakukan berapa kali. Pencacah ini juga ada dua macam cara, yaitu :
a. Pencacah naik 
Pemberhentian dengan pencacah naik artinya untuk suatu pencacah, misalkan i dari 1 sampai 100 lakukan rangkain langkah x. Artinya langkah tersebut akan diulangi sebanyak seratus kali. Dalam pascal untuk kasus pencacah naik digunakan struktur FOR TO DO.
 b. Pencacah turun
 Pemberhentian dengan pencacah turun , artinya sebaliknya untuk suatu pencacah i dari 100 sampai 1 lakukan rangkaian langkah x, artinya langkah x akan diulangi sebanyak seratus kali. Dalam pascal untuk kasus pencacah naik digunakan struktur FOR DOWNTO DO
Penggunaan beberapa macam pemberhentian di atas tergantung dari situasi dan kondisi, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan seperti berikut. Perulangan dengan struktur WHILE DO Dalam berbagai bahasa Pascal dikenal struktur WHILE DO, yang berarti selama memenuhi kriteri/kondisi tertentu, maka dilakukan serangkaian proses. Struktur ini dapat diterapkan pada contoh di atas sebagai berikut.

Bentuk Umum:







Atau jika lebih dari satu pernyataan dapat dituliskan



Perhatikan Flow Diagram berikut: 


Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kode program berikut, beserta dengan hasilnya.

Contoh 1





Perulangan dengan struktur FOR DO
Perulangan dengan pencacah, yaitu menggunakan struktur FOR DO dimasukkan dalam pembahasan pada kegaiatan Belajar ini. Struktur ini digunakan untuk mengulang statement atau satu blok statement berulang kali sejumlah yang ditentukan.

Bentuk umum :


Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kode program berikut, beserta hasilnya.

Penulisan pernyataan yang akan diproses berulang kali tersebut dapat juga ditulis dalam bentuk blok pernyataan (diawali dengan BEGIN dan diakhiri dengan END), walaupun hanya berisi sebuah statement saja, sebagai berikut : 
Contoh 2  


 Dalam menyelesaiakan suatu permasalahan kita bisa menggunakan salah satu bentuk perulangan, apakah While Do ataupun For Do. Manakah yang lebih baik? Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Ada permasalahan yang dapat diubah dalam dua bentuk eprulangan tapi ada yang lebih mudah menggunakan bentuk For Do, tapi ada juga yang hanya bisa digunakan bentuk While Do.
Perhatikan dua contoh pertama pada bagian mengamati. 



Kedua program di atas mempunyai keluaran yang sama yaitu mencetak ‘Pascal’ sebanyak 5 kali, yaitu untuk i=1 sampai 5. Dalam While Do,
 - pertama i diberi nilai 1,
 - Periksa apakah i <= 5? Iya maka tuliskan ‘Pascal’ kemudian nilai i ditambah 1 menjadi 2
 - Periksa apakah i<=5? Iya , maka tuliskan Pascal, i=i+1=3
 - Periksa apakah i<=5? Iya , maka tuliskan Pascal, i=i+1=4 - Periksa apakah i<=5? Iya , maka tuliskan Pascal, i=i+1=5 
- Periksa apakah i<=5? Iya , maka tuliskan Pascal, i=i+1=6
- Periksa apakah i<=5?Tidak, maka STOP 
Di sini i berfungsi sebagai iterator dan 5 sebagai nilai sentinel. 
Dalam struktur FOR DO, iterator dan sentinel diringkas dalam bentuk for i:=1 to 5, di mana i otomatis bertambah naik, mulai dari nilai awal 1 menjadi 5. Oleh karena itu struktur For Do disebut perulangan dengan pencacah. 
Contoh berikut kode program dengan dua struktur berbeda untuk masalah yang sama.
Contoh 3. 
Buatlah program untuk mementukan suku ke-n dari barisan berikut.
 2,7,12,17,22, .... 
Jawab: Barisan di atas adalah barisan aritmatika di mana selisih tiap suku berturutan adalah 5. Dengan struktur For Do. 



Dari kode program di atas dapat dilihat bahwa suku pertama adalah 2, sehingga dinyatakan nilai awal suku:=2. Berikutnya untuk suku kedua, ketiga dan seterusnya (i=2, 3, 4, ..) dihitung nilai suku setelahnya adalah suku sebelumnya ditambah 5 (suku:=suku+5). 
Berikut ini programnya dengan struktur WHILE DO. 



Contoh 4. 
Buatlah program untuk menentukan suku terbesar yang kurang dari n dari barisan 2, 4, 8, 16, .... Jawab: Masalah ini kurang cocok diselesaikan dengan struktur FOR DO karena banyaknya perulangan tidak diketahui dengan pasti sehingga sulit mementukan ioterator dan nilai sentinelnya. Dengan menggunakan struktur While Do dapat diperoleh solusi sebagai berikut



Misalkan n adalah 50, kita dapat menelusuri program di atas sebagai berikut. 
Suku=2, periksa apakah suku<50? Ya, maka suku=suku*2=4 
Suku=4, periksa apakah suku<50? Ya, maka suku=suku*2=8 
Suku=8, periksa apakah suku<50? Ya, maka suku=suku*2=16 
Suku=16, periksa apakah suku<50? Ya, maka suku=suku*2=32 
Suku=32, periksa apakah suku<50? Ya, maka suku=suku*2=64 
Suku=64, periksa apakah suku<50? STOP, lihat nilai terakhir suku adalah 64, karena ketika suku=32, pasti masih tetap dikalikan 2, sehigga setelah iterasi berakhir maka perlu dibagi lagi dengan 2. 

Nested Loops (perulangan bersarang)
Dalam beberapa permasalahan sering dijumpai perulangan di dalam perulangan. Bisa menggunakan berbagai struktur WHILE DO atau FOR DO atau kombinasi dari struktur perulangan yang berbeda-beda.

Sedangkan bentuk umum untuk perulangan bersarang WHILE DO adalah sebagai berikut


Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kode program berikut, beserta dengan hasilnya.  



Dalam program di atas diulangai dari i=1 sampai 5.
i=1, ulangi dari j=1 sampai 1 tuliskan ‘*’, kemudian ganti baris (writeln)
i=2, ulangi dari j=1 sampai 2 tuliskan ‘*’ sehingga ada dua ‘*’ , kemudian ganti baris (writeln) 
i=3, ulangi dari j=1 sampai 3 tuliskan ‘*’ sehingga ada tiga ‘*’ , kemudian ganti baris (writeln) 
i=4, ulangi dari j=1 sampai 4 tuliskan ‘*’ sehingga ada empat ‘*’ , kemudian ganti baris (writeln) 
i=5, ulangi dari j=1 sampai 5 tuliskan ‘*’ sehingga ada lima ‘*’ , kemudian ganti baris (writeln) 

4.2. KEGIATAN BELAJAR 2 PERULANGAN DENGAN KONDISI DI AKHIR 

Perhatikan Souce code berikut :


Kedua contoh di atas adalah contoh kode program dari struktur kontrol yang akan dibahas selanjutnya 

REPEAT UNTIL
Digunakan untuk mengulang (repeat) statement atau blok statement sampai (until) kondisi yang diseleksi di Until tidak terpenuhi. 

Bentuk Umum :


Coba perhatikan flow diagram berikut ini :


Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kode program berikut, beserta dengan hasilnya. 

Contoh 1 


Program di atas diawali dengan nilai awal digit=1, kemudian dilakukan perintah
           writeln (digit);
           digit := digit + 1
 hingga nilai digit>5.

Contoh 2


Bagaimana jika kondisi diganti dengan a=21? Smaapi kapanpun syarat ini tidak akan dipenuhi karena nilai dari a pasti genap, sedangkan 21 ganjil. Dengan demikian terjadi perulangan terus menerus.

Lalu,kapan kita akan menggunakan Perulangan dengan kondisi di awal, dalam hal ini adalah WHILE DO dengan Perulangan dengan kondisi di akhir yaitu REPEAT UNTIL, adalah Perbedaan antara struktur REPEAT-UNTIL dengan WHILE-DO adalah sebagai berikut :
 1) Paling sedikit statement-statement di dalam perulangan REPEAT-UNTIL diproses sekali, karena seleksi kondisi ada pada statement Until yang terletak dibawah. Sedang pada struktur WHILE-DO paling sedikit dikerjakan nol kali, karena seleksi kondisi ada pada statement While yang terletak diatas, sehingga kalau kondisi sudah tidak terpenuhi, maka tidak akan masuk ke dalam lingkungan perulangan.
 2) Pada REPEAT-UNTIL dapat tidak dipergunakan blok statement (tidak diperlukan Begin dan End untuk menunjukkan batas perulangannya), karena batas perulangannya sudah ditunjukkan oleh Repeat sampai dengan Until (Repeat dan Until sebagai pengganti Begin dan End). 

    4.3. KEGIATAN BELAJAR 3 PERULANGAN DENGAN KONDISI DIINPUTKAN USER 
 Mengamati
 Perhatikan Program berikut.

    4.4. KEGIATAN BELAJAR 4 PERULANGAN DENGAN PERNYATAAN BREAK & CONTINUE
. Mengamati
 Coba perhatikan contoh kode program beriku




Di dalam pascal sendiri kedua pernyataan tersebut di sampaikan dalam bentuk sebagai berikut
1) BREAK 
Pernyataan BREAK di dalam Pascal memiliki 2 buah kegunaan, yaitu
     1. Pernyataan break yang ditemukan di dalam sebuah perulangan, otomatis akan menghentikan kontrol perulangan tersebut dan kontrol program selanjutnya akan dilanjutkan pada pernyataan setelah perulangan
     2. Pernyataan break juga dapat digunakan untuk menghentikan pernyataan case of yang sudah dibahas pada bab sebelumnya
  Bentuk umum:
     If (kondisi)
        Break;
Coba perhatikan flow diagram berikut, yaitu penggunaan break pada struktur WHILE DO.

Contoh 1



2) CONTINUE
       Pernyataan continue di dalam Pascal bekerja seperti halnya pernyataan break. Break digunakan untuk menghentikan secara paksa sebuah proses, tetapi continue secara paksa akan melanjutkan perulangan selanjutnya, dan mengabaikan kode-kode diantara keduanya.
Bentuk umum:


Coba perhatikan flow diagram berikut, yaitu penggunaan continue pada struktur repeat until


Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kode program berikut, beserta hasilnya 

Contoh 2.