Tuesday, September 4, 2018

VLAN , Proses Routing , Routing Statis dan Dinamis

A. VLAN

Definisi
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.

Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang secara logic dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logik berdasarkan fungsi, departemen atau project team.

Topologi

Keuntungan VLAN
Penerapan sebuah teknologi VLAN memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk mendukung tujuan bisnis. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:

•Security– Departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari jaringan yang ada, akan mengurangi peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.

• Cost reduction – Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.

• Higher performance – Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa worksgroup secara logik (broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan dan meningkatkan performa.kjk

• Broadcast storm mitigation – Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast storm.

• Improved IT staff efficiency – Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.

• Simpler project or application management – Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan aplikasi khusus.

Jenis-Jenis VLAN

  • Default VLAN adalah vlan yang sudah ada sejak pertama kali switch dihidupkan, sebelum di konfigurasi semua port yang ada pada switch akan tergabung ke dalam default VLAN dan dapat terhubung pada masing - masing port. pada cisco, default vlan adalah VLAN 1.
  • Data VLAN adalah vlan yang hanya mengatur trafik data pada VLAN
  • Native VLAN adalah vlan yang dikembalikan ke suatu port apabila tidak dalam bentuk trunking dan untagged
  • Voice VLAN adalah vlan yang mendukung VoIP dan di khususkan untuk komunikasi data suara pada VLAN
  • Management VLAN adalah VLAN yang di konfigurasi untuk management switch

Definisi VLAN ID
VLAN ID adalah Identitas sebuah VLAN , digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. 
Terdapat 2 jenis range dari VLAN ID :
  1. Normal Range VLAN (1-1005)
  2. Extended Range VLANS (1006-4094)

Terminologi VLAN

1. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data- data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
2. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.
3. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung  lalu  lintas  jaringan  yang  datang  dari  banyak  VLAN  (tagged traffic)  sama  baiknya  dengan  yang  datang  dari  sebuah VLAN  (untagged traffic).  Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic  pada Native VLAN.
4. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan  VLAN  khusus  sebagai  VLAN  Manajemen.  Kita  dapat memberi IP  address dan subnet  mask  pada  VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
5. VLAN Voice
VLAN   yang   dapat   mendukung   Voice   over   IP   (VoIP).   VLAN   yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.

Tipe Koneksi VLAN

  1. Trunk Link
  2. Access Link
  3. Hibrid Link (Gabungan Trunk dengan Access)

Prinsip Kerja VLAN

1.  Filtering Database
Berisi informasi tentang pengelompokan VLAN. Terdiri dari
A. Static Entries
==> Static Filtering Entries:
Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang atau juga di masukkan ke dalam dinamic entries
==> Static Registration Entries
Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim ke suatu jaringan VLAN dan port yang bertanggung jawab untuk jaringan VLAN tersebut
B. Dynamic Entries
==>Dynamic Filtering Entries
Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang
==>Group Registration Entries
Mespesifisifikasikan apakah suatu data yang dikirim ke suatu group atau VLAN tertentu akan dikirim/diteruskan atau tidak
==>Dynamic Registration Entries
Menspesifikasikan  port yang bertanggung jawab untuk suatu jaringan VLAN

2. Tagging
Saat sebuah data dikirimkan maka harus ada yang menyatakan Tujuan data tersebut (VLAN tujuan). Informasi ini diberikan dalam bentuk  tag header , sehingga:

a. informasi dapat dikirimkan ke user tertentu saja (user tujuan)
b. dan didalam nya berisi format MAC Address

jenis dari tag header
a.  Ethernet Frame Tag Header
b. Token Ring and Fiber Distributed Data Interface (FDDI) tag header

B. Proses Routing
Gambar Proses Routing
Definisi Routing
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
==>Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung    (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
==>Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

Cara Kerja Routing
Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.

C. Routing Static
Pengertian 
Sebuah Router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.

Kelebihan Dan Kekurangan


Cara Kerja Routing Static
Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:

==>Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
==>Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
==>Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis.

Untuk Lebih Jelasnya kita lihat gambar dan pembahasannya di bawah ini:


Technical Order
*Router ke router : Serial
*Router ke switch : FastEthernet (boleh pake Ethernet tapi lebih cepat FastEthernet)
*Switch ke PC : FastEthernet
*Konektor yang warna merah menggunakan Serial DTE
*(Recommended) Sebaiknya menggunakan Routers yang Generic (Router-PT) agar kita tidak perlu menambahkan modul pada komponen router.
*(Recommended) Untuk Switches gunakan Generic (Switch-PT)
*Konfigurasi ini menggunakan CLI (command-line interface)

SETTING ROUTER

Kali ini kita beri nama Router 0 adalah “Sterling“, Router 1 adalah “Hoboken“, dan Router 2 adalah “Waycross“
kita bisa memberi nama router tersebut melalui config>global setting>display name
selain itu kita juga bisa mengganti nama hostname (config>global setting>hostname) sesuai yang kita inginkan,disini kita beri nama sama dengan nama router diatas.


1.   Sterling (setting 1 serial, 1 FastEthernet)

Sterling>en  // enable

Sterling #conf t  //configure terminal

Sterling (config)#int fa0/0 //setting interface dari router ke switch

Sterling (config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0  //setting IP dan subnet mask

Sterling (config-if)#no shut    //mengaktifkan setting diatasnya

Sterling (config-if)#ex         //exit

Sterling (config)#

Sterling (config)#int s2/0      //setting interface serial di Sterling

Sterling (config-if)#ip add 172.16.2.1255.255.255.0

Sterling (config-if)#no shut

Sterling (config-if)#ex


2. Hoboken (setting 2 serial, 1 FastEthernet)

Hoboken >en

Hoboken #conf t

Hoboken (config)#int fa0/0

Hoboken (config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0

Hoboken (config-if)#no shut

Hoboken (config-if)#ex

Hoboken (config)#

Hoboken (config)#int s2/0

Hoboken (config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0

Hoboken (config-if)#no shut

Hoboken (config-if)#ex

Hoboken (config)#

Hoboken (config)#int s3/0

Hoboken (config-if)#ip add 172.16.4.1255.255.255.0

Hoboken (config-if)#no shut

Hoboken (config-if)#e


3. Waycross (setting 1 serial, 1 FastEthernet)

Waycross >en

Waycross #conf t

Waycross (config)#int fa0/0

Waycross (config-if)#ip add 172.16.5.1255.255.255.0

Waycross (config-if)#no shut

Waycross (config-if)#ex

Waycross (config)#

Waycross (config)#int s2/0

Waycross (config-if)#ip add 172.16.4.2255.255.255.0

Waycross (config-if)#no shut

Waycross (config-if)#ex

SETTING ROUTING

Sterling:
Sterling (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Sterling (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.2.2

Hoboken :
Hoboken (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Hoboken (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2

Waycross:
Waycross (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1

Memberi IP pada masing-masing PC

-Klik image PC
-Klik Tab Desktop
-Pilih IP Configuration
-Ulangi hingga PC5

Gambar Topologi



D. Routing Dinamic

Pengertian
Routing Dynamic atau yang biasa disebut dengan Dynamic Route adalah sebuah router yang membuat tabel routing secara otomatis. Apa itu tabel routing? tabel routing merupakan tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya. Dalam kata lain Dynamic route besifat dinamik dan mampu melakukan update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke router lain.

Keuntungan dan Kekurangan Routing Dinamic
Keuntungan :
*Cocok untuk area besar/luas
*Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
*Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
*Router secara otomatis berbagi informasi
*Routing table dibuat secara dinamik
*Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
*Administrator tidak ikut campur tangan
Kekurangan :
==>Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
==>Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

Gambar Topologi